Kamis, 22 September 2016

LAPORAN PRAKTIKUM IV


LAPORAN BAHASA PEMOGRAMAN C++
LAPORAN PRAKTIKUM IV Pert 6 Mengkonversi Bilangan Positif ke Angka Romawi

Prodi Teknik Elektronika


Akademi Komunitas Negri Padang Pariaman


TP.2016/2017

 BAB I

KATA PENGANTAR 
assalamu'alaikum..
Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SUBHANALLAHU WA TA'ALA  karena atas berkat dan rahmatNya kali  ini saya dapat  mengumpulkan hasil laporan praktikum algoritma & pemograman dengan tepat waktu. Terimakasih kami ucapkan kepada:
1.      Ibu wulan selaku Dosen yang telah memberikan tugas serta memberikan pengarahan dalam pembuatan laporan ini.
2.      Orang tua yang telah mendukung demi meningkatkan pengetahuan saya.
3.      Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Saya benar-benar mendapatkan banyak manfaat setelah melakukan praktik dan membuat laporan ini. Saya dapat lebih memahami tentang bahasa pemograman karena kami tidak hanya mengetahui teori tapi juga melakukan praktik.
Saya menyadari bahwa hasil laporan ini tentunya banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun agar Saya dapat membuat laporan yang lebih baik. Saya berharap laporan ini juga bermanfaat bagi para pembaca.

 BAB II

ISI LAPORAN


A. RINGKASAN DASAR TEORI

STRUKTUR SELEKSI



            Adakalanya sebuah instruksi dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi. Misalkan kendaraan Anda tiba di perempatan yang ada traffic light. Jika traffic light sekarang berwarna merah, maka kendaraan Anda harus berhenti. Langkah ini kita tulis dalam pernyataan berikut:

jika lampu traffic light berwarna merah, maka berhenti



Pernyataan di atas dapat ditulis dalam pernyataan-pernyataan (selection-statement), atau disebut juga pernyataan-kondisional, sebagai berikut:

if kondisi then

aksi

Dalam bahasa Indonesia, if berarti “jika” dan then artinya “maka”; kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah; aksi sesudah kata thenhanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar. Sebaliknya, apabila kondisi bernilai salah, maka aksi tidak dilaksanakan. Perhatikan bahwa kata yang digarisbawahi, if dan then, merupakan kata kunci (keywords) untuk struktur seleksi ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu persyaratan dipenuhi. Misalnya:

if air di dalam ketel mendidih then

matikan api kompor



ifsuhu ruangan di atas 30othen

bunyikan alarm tanda bahaya



if mobil rusak then

naik angkot



if x habis dibagi 2 then

tulis bahwa x bilangan genap

dan lain-lain sebagainya.

Struktur seleksi if-then hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi (persyaratan) dipenuhi (bernilai benar), dan tidak memberi pilihan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk seleksi yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya:

ifkondisithen

aksi 1

else

aksi 2



else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi terpenuhi, aksi 1 akan dikerjakan, tetapi kalau tidak (yaitu kondisi salah), aksi 2 yang akan dikerjakan. Misalnya pada peryataan berikut:

iflampu A nyalathen

tekan tombol merah

else

tekan tombol biru

           

Jika lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah dilakukan, sebalaiknya, aksi tekan tombol biru dilakukan bila lampu A tidak menyala.

Contoh lainnya adalah menentukan nilai terbesar dari dua buah bilangan bulat, x dan y (andaikan x y):

ifx > ythen

tulis nilai x

else

tulis nilai y



Menentukan apakah bilangan bulat x  merupakan bilangan genap atau ganjil:

ifx habis dibagi 2then

tulis “genap”

else

tulis “ganjil”



Apabila pilihan aksi yang akan dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur seleksinya menjadi lebih rumit, seperti pada contoh berikut (seleksi bersarang atau    nested-if):

iflampu traffic light berwarna merahthen

berhenti

else

            if lampu traffic light berwarna kuning then

                        jalan hati-hati

            else

                        jalan terus



Perhatikanlah bahwa penggunaan indentasi (ruang kosong) membuat algoritma menjadi lebih mudah dibaca. Tanpa indentasi, algoritma mungkin menjadi sulit dibaca, misalnya jika algoritma di atas ditulis seperti ini:

iflampu traffic light berwarna merahthen

berhenti

else

if lampu traffic light berwarna kuning then

jalan hati-hati

else

jalan terus



Contoh lain tentang pentingnya penggunaan indentasi adalah pada seleksi bersarang untuk menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan: x, y, dan z:

ifx > ythen

if x > z then

            tulis x sebagai bilangan terbesar

else

            tulis z sebagai bilangan terbesar

else

            if y > z then

                        tulis y sebagai bilangan terbesar

            else

                        tulis z sebagai bilangan terbesar

Bayangkan betapa sulitnya memahami algoritma di atas jika ia ditulis seperti di bawah ini:

ifx > ythen

if x > z then

tulis x sebagai bilangan terbesar

else

tulis z sebagai bilangan terbesar

else

if y > z then

tulis y sebagai bilangan terbesar

else

tulis z sebagai bilangan terbesar



Kelebihan struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang memungkinkan pemproses mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. Tanpa struktur pemilihan, kita tidak mungkin menulis algoritma untuk permasalahan praktis yang demikian kompleks.

Struktur seleksi menyatakan seleksi langkah yang didasarkan oleh suatu kondisi (pengambilan keputusan). Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan flowchart struktur seleksi yang melibatkan dua alternatif.



JIKA kondisi benar MAKA

Langkah 1

SEBALIKNYA

Langkah 2

AKHIR-JIKA











Pada struktur di atas, Langkah 1 akan dijalankan kalau kondisibernilai benar, sedangkan Langkah 2 hanya akan dijalankan kalau kondisibernilai salah.



Bentuk yang lebih kompleks dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dikembangkan melalui struktur seleksi.





B. LAPORAN PRAKTIKUM

1.      Tulislah algoritma dan program C untuk:

a.       Algoritma dan program yang membaca bilangan bulat positif dalam rentang 1 sampai 10, lalu mengkonversinya ke dalam angka romawi.

b.      Kembangkan algoritma dan program (a) di atas sehingga dapat mengkonversi bilangan bulat positif sembarang ke dalam angka romawinya.

FLOWCHART


PSEUDOCODE = menggunakan bentuk COCOK..AKHIR-COCOK (switch..case):

PROGRAM C sederhana

-Running Program











PROGRAM C yang saya kembangkan

-Running Program




 








C. PRAKTIKUM IV PERTEMUAN 6
FLOWCHART 


PSEUDOCODE -Cara Pertama = menggunakan bentuk JIKA..AKHIR-JIKA:



-Cara Kedua = menggunakan bentuk COCOK..AKHIR-COCOK (switch..case):
PROGRAM C -Cara Pertama 



-Cara Kedua 

RUNNING PROGRAM -Cara Pertama



-Cara Kedua 






BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
D. KESIMPULAN

        setelah melakukan beberapa tata cara langkah percobaan menyimpulkan bahwa :

1:    munculnya error message pada layar Dev C++ karena ada kesalahan tulisan pada program tersebut,ini mengakibatkan system program tidak berjalan.jika ada munculnya message pada layar berarti ada kesalahan terhadap tulisan tersebut dan kita harus membenarkannya.

2:    jika kita ingin menampilkan tulisan seperti yang kita inginkan maka kita harus mengikuti tata cara,seperti menambah tulisan,tanda,atau bentuk huruf.semua itu harus benar kita lakukan jika kita tidak ingin melakukan kesalahan. KETELITIAN ADALAH KUNCI UTAMANYA. Selamat Mencoba.

 E. SARAN

  saya benar-benar mendapat banyak manfaat setelah melakukan percobaan ini, tidak hanya mengerti teori tetapi juga bisa membuktikannya dengan melakukan percobaan. Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” begitu pula dengan hasil laporan ini yang tentunya ada kekurangan. Oleh karena itu saya meminta maaf dan menerima kritik serta saran yang membangun agar saya dapat membuat laporan lain yang lebih baik.



Sekian dan terimakasih..
Semogabermanfaat..
Indahnya berbagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar